Khaulah binti Al Azur "Pedang Allah dari Kalangan Muslimah" - CSI FEB
Khaulah binti Al Azur "Pedang Allah dari Kalangan Muslimah"

Khaulah binti Al Azur "Pedang Allah dari Kalangan Muslimah"

Share This

Pic: ALINSKI ART
~~~•••~~~

Siapa nih yang baru tau kalau julukan "Pedang Allah" juga dimiliki oleh seorang Muslimah? 😱 
hayoo ngaku 😁😁

Kita  tahu bahwa julukan "Pedang Allah" adalah julukan untuk Khalid bin Walid, namun Khaulah binti Azur juga memiliki julukan yang sama yakni "Pedang Allah" dari kalangan wanita.

Ia adalah salah satu sosok wanita tangguh dan pemberani, jiwa dan raganya ia korbankan untuk membela Islam. Pada saat kaum muslimin berhadapan dengan para pasukan Romawi, ia pada mulanya hanyalah sebagai petugas medis dan pemasok logistik bagi para mujahidin-mujahidin lainnya.

Namun, semangat jihadnya tiba-tiba muncul setelah ia mendengar bahwa kakaknya yang bernama Dhirara bin Azur telah ditawan oleh pasukan Romawi. Dengan penuh semangat, ia kemudian mengambil senjata dan menunggangi kuda untuk ikut berperang melawan pasukan Romawi.

Pada saat itu, pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid tengah dalam keadaan terdesak. Namun kemudian datanglah seseorang yang dengan gagah perkasa menunggangi kuda dan menyergap pasukan-pasukan musuh serta membunuh mereka.

Pasukan kaum muslimin pun dibuat tercengang dan penasaran. Kemudian panglima Khalid bin Walid mendekati orang misterius itu dan berkata, "Demi Allah yang telah melindungi seorang pejuang yang berani membela agama-Nya dan menentang kaum musyrik. Tolong buka wajahmu." Namun karena masih banyak musuh yang harus dihadapi, Khaulah tidak menjawab pertanyaan Khalid.

Kemudian Khalid bin Walid kembali bertanya kepadanya, dan Khaulah pun memberitahukan bahwa dirinya adalah Khaulah binti Azur. Mendengar bahwa pejuang yang gagah berani itu adalah seorang wanita sontak para mujahidin kembali terbakar semangatnya untuk berperang melawan musuh-musuh Allah.

Dengan hadirnya Khaulah binti Azur ini, akhirnya kaum muslimin mampu mengalahkan pasukan Romawi. Namun, setelah berdamai dengan pasukan Romawi, nasib kakaknya masih belum jelas. Dhirara ditawan di Homs karena telah membunuh anak raja dan banyak tentara Romawi.

Ia kemudian ikut kembali ke medan perang untuk menyelamatkan kakaknya yang ditawan itu, hingga pada akhirnya berkat pertolongan Allah SWT kakaknya berhasil diselamatkan.

Keberanian Khaulah juga diuji ketika ia dan kawan-kawan muslimahnya menjadi tawanan pada saat perang Sahura, mereka ditangkap oleh para tentara Romawi dan dijadikan sebagai tawanan. Kemudian ia memotivasi para kawannya agar mereka bisa membebaskan diri dari kurungan tentara Romawi dia berkata kepada teman-temannya, "Kalian yang berjuang di jalan Allah, apakah kalian mau menjadi tukang pijit orang-orang Romawi? Mau menjadi budak orang-orang kafir? Dimana harga diri kalian sebagai pejuang yang ingin mendapatkan surga Allah? Dimana kehormatan kalian sebagai Muslimah? Lebih baik kita mati daripada menjadi budak orang-orang Romawi!"

Berkat dorongan motivasi dari Khaulah, akhirnya para tawanan tersebut mampu melawan dan bahkan dikisahkan mereka dapat terbebas dari tawan tentara Romawi.

Masyaa Allah, mudah-mudahan kita selalu dapat menjadi penolong agama Allah dengan cara kita masing-masing, tentunya cara yang diridhoi Allah. Aamiin allahummaa Aamiin.

Wallahu a'lam bish shawab.

~~~•••~~~

Sumber :
https://www.makintau.com/2015/12/wanita-wanita-tangguh-di-zaman-rasulullah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages