KIBLAT.NET, Damaskus – Rombongan terbesar warga sipil dan pejuang Suriah, Selasa pagi (27/03), meninggalkan Ghouta Timur menuju wilayah kontrol oposisi di Idlib, Suriah Utara. Ini merupakan kloter ketiga evakuasi warga dan pejuang dari Ghouta Timur setelah terjadi kesepakatan dengan Rusia.
Kloter ketiga ini, menurut jaringan berita oposisi Shaam Network, terdiri dari 105 bis. Bis-bis itu membawa sekitar 7000 orang, 1620 di antaranya pejuang bersenjata. Konvoi ini dikawal tujuh mobil ambulan.
Rombongan ketiga ini bergerak setelah kloter pertama dan kedua tiba di pedesaan Idlib. Warga Ghouta Timur yang sudah tiba ditempatkan di kamp-kamp pengungsi di pedesaan Idlib dan sebagian di rumah-rumah warga. Kloter kedua mencakup 84 bis yang membawa sekitar 5500 orang sementara kloter kedua terdiri dari 17 bis yang membawa 1000 orang.
Evakuasi yang sedang berlangsung di Ghouta timur, yang selama bertahun-tahun menjadi wilayah faksi oposisi di dekat Damaskus, mengesahkan akhir musim yang panjang dan pahit di daerah yang telah dibom dan dikepung selama lebih dari lima tahun itu.
Rusia telah menyepakati perjanjian dengan Ahrar Al-Syam di Harasta dan Faylaq Ar-Rahman di Ghouta Timur bagian selatan. Kedua faksi itu sepakat meninggalkan Ghouta Timur sekaligus membawa penduduk. Kesepakatan ini terjadi setelah rezim memastikan mengontrol sebagian besar Ghouta Timur.
Evakuasi pertama dilakukan terhadap pejuang dan warga di Harasta. Butuh dua hari untuk memindahkan warga dari kota ini. Evakuasi dimulai Kamis dan berakhir Jumat. Hari berikutnya evakuasi pejuang dan warga dari wilayah kontrol Faylaq Ar-Rahman di Ghouta Timur bagian selatan.
Sementara itu, Jaisyul Islam yang mengontrol Kota Duma di Ghouta Timur bagian utara masih bersikeukeuh bertahan. Namun mereka menggelar negosiasi-negosiasi dengan Rusia yang bertujuan mereka bisa tetap mengontrol Duma.
Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar