Notulensi Kajian Online NOBITA
Alhamdulilllahirabbil’alamin, segala
puji bagi Allah yang telah memberikan nikmatnya sehingga kita masih diberikan
kesempatan untuk merasakan manisnya iman dalam dekapan ukhuwah ini. Di tengah
wabah covid 19 yang telah mengguncangkan seluruh dunia khususnya negeri kita
tercinta, agaknya kita perlu sejenak menepikan diri sembari mengetuk pintu
ampunan-Nya. Satu-satunya pintu yang terbuka ketika seluruh pintu tertutup
dengan rapat. Pintu majelis-majelis, madrasah, bahkan pintu masjidil haram
sekalipun.
Meskipun hampir seluruh kajian-kajian
di majelis ditiadakan, LDK Syahid FEB tetap menjalankan roda dakwah melalui
kajian online untuk yang pertama kalinya dilaksanakan oleh divisi PSDM
yang bertajuk NOBITA (Nongkrong Bareng Kita) pada Sabtu, 22 Maret 2020 bertema
: Manisnya Iman, Maniskan Hidupmu dengan pembicara Kak Ainur Rofiq (Koor
LDK Syahid 23)
Halawatul Iman berarti "Manisnya
Iman" Lebih manis dari cokelat, gula, bahkan madu tatkala kita
mengecapnya. Sebuah kenikmatan yang tidak dapat diukur dengan skala apapun.
Tentu sebagian besar dari kita tahu bahwa iman merupakan pondasi setiap muslim
dalam beramal. Seseorang akan merasakan manisnya meneguk iman manakala telah
ada rasa cinta yang begitu dalam kepada Allah dan Rasul-Nya.
Lalu apa saja yang harus kita
lakukan ketika iman yang ada dalam diri kita perlahan menemui titik hambarnya?
Yang pertama kita harus lakukan
adalah menjadikan Allah dan Rasul-Nya sebagai prioritas. Kemudian akan lahirlah
sikap ridho yaitu :
1. Merasakan
lezatnya ketaatan kepada Allah
2. Merasakan
lezatnya menghadapi kesulitan saat berdakwah
Dimanakah posisi kita saat ini? ☹
Dalam konteks lembaga yang
bergerak dalam dakwah, faktor Iman menjadi penentu apakah lembaga dakwah ini
masih mencerminkan kata "Dakwah" didalamnya. Sebab manisnya iman yang
dirasakan oleh kader dakwah akan mempengaruhi kinerjanya dalam melaksanakan
proyek2 dakwah selama masa kepengurusannya. Qiyadah atau pemimpin
beserta jundi-jundinya harus berada dalam satu frekuensi yang sama. Ikut
merasakan senang dan sulitnya saudara kita, dan bahkan saling mendoakan.
🌿 Sesi Tanya jawab🌿
Pertanyaan 1 : Bagaimana cara agar terus merasakan
manisnya iman? Karena terkadang kalo lg futur tak terasa, bagaimana cara
mengembalikannya agar bisa terus istiqomah?
Jawab : Cara kita agar tetap
istiqomah adalah mengganti ibadah yang satu dengan ibadah yang lainnya agar
tidak terjadi kebosanan misalnya jam 8-9 adalah tilawah nah ketika bosan, kita
bisa menggantinya dengan sholat dhuha atau baca buku-buku islami. Agar jangan
sampai kita bosan beramal tapi semangat bermaksiat. Astaghfirullah 😢
Pertanyaan 2 : Apa aja yang menyebabkan seseorang sulit
merasakan manisnya iman? Lalu solusi terbaik menurut kakak yang inshaa Allah
ilmunya lebih itu gimana?
Jawab : Nah ini yang sering kita lakuin, contohnya ya
ghibah, tidak menundukkan pandangan, atau sengaja bermaksiat. Solusinya adalah
teruslah berkumpul bersama orang2 sholeh yang saling mengingatkan satu sama
lain
Pertanyaan 3 : Apakah dgn menerapkan kode etik
berpengaruh pada kualitas iman kita? Lalu, apakah menjaga hijab hati diperlukan
untuk mengukur kualitas iman?
Jawab : Yapss betul. Kode etik itu dibuat untuk menjaga
kadar iman kita lhoo. Gak percaya? Coba liat mana yang gak sesuai dengan
perintah Allah ? Namun, jangan kaku menyikapinya ya sesuaikan dengan fakultas
kalian hehe..
Hijab hati begitu penting ya? Dengan adanya hijab tersebut
kita dapat menangkal potensi-potensi maksiat yang cenderung akan mencederai
iman yang ada di dalam diri kita.
Jadi kesimpulannya adalah :
Iman yang dimiliki setiap muslim sangat penting untuk
dijaga. Tidak ada yang lebih berharga bagi seorang muslim melebihi imannya.
Manisnya iman bisa dirasakan oleh seseorang apabila :
1. Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai
2. Tidak Mencintai seseorang
melainkan karena Allah
3. Tidak senangnya kembali ke
kufuran setelah diselamatkan Allah sebagaimana takut untuk dilemparkan ke api
neraka (H.R. Bukhari wa Muslim)
Untuk seorang kader dakwah, iman merupakan faktor penentu
kinerjanya, hingga sejauh mana dakwah kita bisa sampai ke orang-orang yang hendak
kita dakwahi 🥺 Jadi.. sudah sejauh mana kadar iman kita? Yuk
kita bermuhasabah dan semangat memperbaiki diri.
Semoga manisnya iman yang kau jaga, bisa terus maniskan
hidupmu😇



Tidak ada komentar:
Posting Komentar