Sharing Pengalaman Lolos Beasiswa BI 2020, Kupas Tuntas Tips-Tipsnya! - CSI FEB
Sharing Pengalaman Lolos Beasiswa BI 2020, Kupas Tuntas Tips-Tipsnya!

Sharing Pengalaman Lolos Beasiswa BI 2020, Kupas Tuntas Tips-Tipsnya!

Share This

Assalamu'alaikum, guys fillah!

Apa kabar semuanya? Ditengah keadaan yang tidak menentu seperti ini, semoga kalian baik-baik aja yaa! Oh iya kami ucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selamat menjalani fase baru dalam kehidupan kalian! Nah ngomong-ngomong masalahh kuliah ternyata banyak banget pertanyaan yang datang ke kami seputar beasiswa, bagi teman-teman khususnya mahasiswa baru yang sekarang sedang mencari info-info beasiswa, bisa banget nih! Yuk simak sharing pengalaman dari Kak Syafi'i, Koorwan divisi media LDKS FEB yang Masya Allah banget, Kak Syafi;i ini tercatat sebagai penerima beasiswa BI!

CEKIDOT!!!




Gue gak bisa bantu banyak, tapi dengan tulisan ini gua berharap semoga ada orang yang terbantu sama seperti gua yang dikelilingi oleh orang-orang yang selalu membantu gue.  ~S,2020

 

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, gaes!

         Di sini gue bakal sharing-sharing nih tentang beasiswa, khususnya Beasiswa Bank Indonesia yang katanya ramai peminat dan penggemarnya itu, dan perlu kalian ketahui bahwa gue bukan orang yang oke-oke banget, pengalaman gue juga gak begitu banyak, atau singkatnya gue ini hanyalah orang biasa. Jadi sangat besar kemungkinan gue berbuat khilaf dan salah. So, di setiap tulisan gue berikut ini, gue berharap kalian baca dengan santai dan gak perlu dicerna langsung sepenuhnya, setiap yang kalian baca harus disaring dulu dan ambil apa yang baik jika ada, yang kurang baik boleh disimpen dulu di ingatan sebagai pembelajaran bersama atau boleh banget langsung kasih kritik dan saran melalui pesan pribadi maupun di kolom komentar yang tersedia. Insyaallah sebagai bahan evaluasi ke depannya.

            Dan tulisan ini juga udah gue rencanain harus jadi semenjak gue belum menerima pengumuman kelulusan beasiswa yang akan kita bahas ini, jadi singkatnya waktu itu gue berpikir kalaupun misalnya gue belum lolos dan harus gagal gue tetep harus nulis pengalaman ini,  meski bukan sebagai orang yang berhasil lolos, setidaknya gue bisa nulis pengalaman ini dari sudut pandang mereka yang belum lolos sehingga bisa memberikan gambaran tentang alur dan seleksi dari Beasiswa Bank Indonesia kepada yang sedang mencari informasi mengenai beasiswa ini. Namun alhamdulillah, pada akhirnya di sini gue menulis sebagai salah satu bagian dari komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI), yaitu komunitas penerima manfaat Beasiswa Bank Indonesia (sering disebut Beasiswa BI).




Oke, sebelumnya gue minta kita sama-sama merendahkan hati dulu sebelum belajar dan menyerap ilmu, karena gue pernah dapat nasehat dari seorang guru di sebuah kegiatan sharing online, bahwa kita perlu merendahkan hati sebelum menuntut ilmu, hilangkan semua kesombongan dan tetaplah merasa bahwa kita masih fakir dan butuh dengan ilmu pengetahuan ini sehingga dalam belajar kita mampu lebih optimal dan mendapatkan ridho-Nya. Sebab, pemilik dan pemberi ilmu sejati hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. Langsung aja cuss.. markijarrr, mari kita belajarrr!.

Jadi pelajar terutama saat jadi mahasiswa, telinga kita gak jauh dari yang namanya beasiswa. Entah kenapa setiap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu seakan mendapat citra baik dari orang banyak. Banyak orang menganggap “wuih, pinter nih anak, pasti organisasinya oke, pasti asisten dosen!” dan anggapan lain sebagainya. Sebenernya gak ada yang salah sih dari ucapan mereka, tapi gak sepenuhnya bener juga. Mereka yang mendapatkan beasiswa bukan berarti mereka harus pinter “banget” atau pun harus asisten dosen ya gaes! Mungkin kebanyakan begitu, tapi lagi-lagi asalkan memenuhi kriteria, kalian bisa jadi salah satu beaswan.

For Your Information juga nih, mahasiswa yang super pinter pun tidak selalu menjadi kriteria yang dicari oleh para penyedia beasiswa, lho!. Jadi, jangan pernah minder dengan apa adanya dirimu, tapi minderlah jika kamu malas belajar dan mengejar ketertinggalan! (pesan buat diri sendiri). Dan perlu diketahui bahwa tidak semua orang pula menginginkan beasiswa, bukan karena tidak cukup pintar atau handal dalam seleksinya, tapi karena mengalah dan membiarkan kuota beasiswa itu diisi oleh rekan-rekannya yang lebih membutuhkan. Begitu tutur beberapa kenalan gue saat gue menanyakan mengapa mereka tidak mencoba mendaftar beasiswa. Bebas ya, kalian mau ikut seleksi beasiswa atau enggak, pilihan dan alasan ada di tangan masing-masing.

Yaps, kata kuncinya adalah kriteria, perlu diketahui bahwa setiap beasiswa itu punya kriterianya masing-masing, sehingga tahapan seleksinya pun berbeda-beda pula pada tiap-tiap beasiswa. Jadi kita sebagai pendaftar harus tahu dulu orang seperti apa sih calon beaswan yang dicari oleh penyedia beasiswa tersebut?. Di sinilah kita harus punya yang namanya rencana dan strategi.

Kalau Beasiswa Bank Indonesia sendiri sih gue ngeliatnya dan baca-baca juga bahwa mereka mencari mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial, makanya setiap mahasiswa yang menerima beasiswa ini wajib untuk bergabung dalam komunitas GenBI untuk mendapatkan benefit tambahan berupa pelatihan-pelatihan serta terjun untuk mengelola komunitas ini yang bertujuan berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat, ini sih salah satu keunggulan Beasiswa Bank Indonesia dimana para penerima manfaatnya tidak hanya mendapatkan tunjangan dana saja, namun beasiswa ini juga menyediakan tempat untuk para awardeenya mengembangkan diri dan memantau aktivitas awardeenya agar dapat menjadi insan yang berguna serta memiliki kualitas tinggi sesuai visi-misi dari beasiswa ini.

Di GenBI kita juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan secara berkala dan dekat dengan Bank Indonesia sendiri sehinga besar kemungkinan kita bisa sering bertemu dan dilatih langsung oleh orang-orang hebat dari Bank Indonesia atau narasumber lainnya.  Dan beasiswa ini juga diutamakan bagi mahasiswa yang berekonomi menengah ke bawah, tapi buat kalian yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke atas jangan khawatir karena kalian tetap masih bisa kok buat ikutan seleksi dan berkesempatan lolos sama seperti yang lainnya!. Untuk lebih jelasnya kalian boleh browsing di internet tentang visi-misi GenBI dan persyaratan mendaftar Beasiswa Bank Indonesia yang dapat kita lihat di web resmi GenBI atau Bank Indonesia sendiri.

Banyak orang mendaftarkan diri di segala jenis beasiswa, pokoknya asal ada beasiswa yang sedang merekrut calon awardee mereka langsung mendaftarkan diri, banyak yang lulus dan banyak pula yang belum beruntung. Semua ini berhubungan dengan persiapan yang salah satunya kita belum memenuhi kriteria yang dicari, bahkan ketika kita memenuhi kriteria sekalipun kita masih harus bersaing dengan mereka yang juga sama-sama memenuhi kriteria sampai terpilihnya dengan jumlah yang dicari. Jadi tidak hanya memenuhi kriteria, tapi juga menempati posisi teratas dari mereka yang sama-sama memenuhi kriteria. Kriteria itu dapat kita ketahui dari syarat dan ketentuan yang dikeluarkan langsung oleh penyedia beasiswa.

Tidak ada yang salah dengan mereka yang selalu mendaftarkan diri di segala beasiswa yang ada, tapi baiknya kita membaca dulu apakah kita merupakan orang yang dicari oleh penyedia beasiswa tersebut? Misalnya, Beasiswa Karawang Cerdas, merupakan beasiswa yang ditujukan khusus mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Karawang. Jadi, kita yang bukan berasal dari karawang lebih baik gak usah ikut meski pun katanya untuk nyari pengalaman dan ngehabisin jatah gagal. Helloow, ngehabisin jatah gagalnya gak begitu juga kalii,,. Contoh lainnya lagi adalah ketika penyedia beasiswa mencari orang yang mampu berbahasa Inggris dengan fasih, bagi kita yang tidak mampu berbahasa Inggris dengan fasih sebaiknya tidak usah ikut mendaftar. Lebih baik waktu dan tenaganya digunakan untuk mencari informasi dan mendaftar beasiswa lain, atau baiknya digunakan untuk memperbaiki kelemahan kita seperti belajar berbahasa Inggris sehingga jika ada pembukaan beasiswa selanjutnya yang memiliki kriteria yang sama, kita bisa mendaftar dan berkesempatan menjadi salah satu di antara para penerima manfaatnya.



Sebelumnya, kenalin gue Ahmad Syafi’i Siregar (Syafi’i), mahasiswa semester 5 Program Studi Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan alhamdulillah mendapatkan tempat di hati  panitia penyeleksi Beasiswa Bank Indonesia (Beasiswa BI) untuk menjadi penerima manfaat Beasiswa BI tahun 2020, yang diumumkan tepatnya pada Selasa, 4 Agustus 2020. Penting banget sih buat gue untuk sharing-sharing ke kalian semua tentang gimana sih caranya biar bisa ikutan seleksi Beasiswa Bank Indonesia ini, soalnya gue juga sering browsing tentang tips and trick meraih beasiswa atau hanya mencari informasi tentang macam-macam beasiswa. Dan menurut gue itu sangat membantu!.

Sedikit cerita, semenjak gue kuliah, gue udah nargetin sih beberapa beasiswa yang mau gue kejar, di antaranya ada Beasiswa Bidikmisi (gue nyoba waktu semester 1), Beasiswa Unggulan (gue nyoba di semester 3), dan Beasiswa Bank Indonesia ini (gue nyoba di semester 4 menuju semester 5). Dan semuanya udah gue coba ikutin seleksinya bahkan tepat dengan urutan di atas, dan alhamdulillah dijodohkan dengan Beasiswa Bank Indonesia, yaitu sebuah beasiswa yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Republik Indonesia, gue harap kalian udah paham sih apa itu Bank Indonesia. Karena di tahapan seleksinya juga nanti kalian bakal ditanya-tanya tentang wawasan kalian terhadap Bank Indonesia. Sebagai referensi bagi yang belum tahu, Bank Indonesia ini bukan seperti bank yang kalian lihat pada umumnya, bank yang satu ini berbeda, salah satunya adalah uang yang kalian pegang saat ini ataupun uang elektronik yang kalian miliki, bahwa yang mengesahkan dan mencetak semua uang kalian adalah Bank Indonesia dan tentu bank lain di Indonesia tidak punya wewenang untuk mencetak uang dan mengesahkan alat pembayaran tersebut. Singkatnya, Bank Indonesia ini adalah Bank milik negara, tempat menyimpan uang negara, oleh karenanya Bank Indonesia ini sering kita dengar dan disebut sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Sisanya, supaya lebih jelas dan terpercaya silakan kalian baca buku dan browsing di internet aja ya!

Semenjak gue daftar seleksi Beasiswa BI ini, gua langsung nyari e-book, artikel, dan bahan-bahan oengetahuan umum ter-update dari Bank Indomesia, nonton YouTube, nge-Sreenshot artikel-artikel yang ada di Google sampe bosen, hehe padahal gue orangnya gak suka baca dan bener, akhirnya gak semua bahan gue baca. Dan gak lupa, gue nyari artikel di blog Google tentang pengalaman dan cerita dari mereka yang pernah ikutan seleksi Beasiswa BI ini buat gambaran. Dan gue saranin kalian juga ikutin cara yang sama bahkan lebih dari gue sebagai bukti keseriusan kalian buat mendapatkan beasiswa ini!.

Untuk lebih jelasnya gue jabarin lebih rinci di bawah ini, (oh iya, ini alur seleksi jenis reguler Beasiswa Bank Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2020 ya! Dan saat terjadinya pandemi Covid-19, jadi syarat dan ketentuan seleksi beasiswa ini bisa berubah setiap tahunnya)

Alur Seleksi

·         Pemberkasan

Mendaftarkan diri melalui googleform dan melengkapi berkas-berkas seperti :

1.     Curriculum Vitae (disertai foto pribadi), pelajari tips-tips membuat CV yang baik dan benar karena seringkali kita terlalu bersemangat dalam membuat CV sehingga kadang malah membuat CV kita terkesan berlebihan dan lebay, seperti memasukkan semua nama dan penyelenggara pelatihan dan seminar yang pernah kia ikuti sebanyak 2000 seminar misalnya. *Silakan kalian baca buku dan browsing tentang cara membuat CV yang baik dan benar ya!.

2.    Motivation Letter (1 halaman kertas A4, calibri, 12), berisi perkenalan singkat dan motivasi kalian mengapa turut mendaftar beasiswa ini

3.   Essay tentang Kebanksentralan Indonesia + perkenalan diri singkat (1 halaman kertas A4, calibri, 12)

4.    Surat keterangan aktif organisasi, yaps, GenBI mencari mereka yang aktif dalam organisasi dan berjiwa sosial tinggi

5.    Sertifikat/piagam prestasi (waktu itu gue nyantuminnya piagam waktu di SMA karena belum pernah menjuarai lomba semenjak kuliah, yang penting jangan sampai kosong dan harus tetap optimis)

6.    Transkip nilai (dengan ketentuan minimal telah menyelesaikan studi sebanyak 50 SKS). Oh iya, perlu kalian ketahui bahwa saat mendaftar, di transkip nilai gue itu terdapat nilai merah dengan predikat D, jadi meski nilai kalian ada yang jelek jangan pernah ragu untuk mendaftar selagi tidak adanya persyaratan mengharuskan mahasiswa tidak memiliki nilai merah di transkip nilainya.

7.    SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dari desa/kelurahan. Gue berharap kalian jujur di sini, jika keluarga kalian adalah termasuk berekonomi menengah ke atas lebih baik tidak usah meminta perangkat desa/kelurahan bahkan memaksa untuk membuat surat keterangan palsu. Selain merusak citra pemerintahan, kalian juga akan merusak alur seleksi beasiswa ini juga merugikan orang yang seharusya lebih berhak mendapatkan beasiswa ini. Karena banyak orang rela berbohong dan berbuat curang demi sesuatu, gue harap kita bukan di antaranya.

8.       Scan/fotocopy KTP, KTM, buku rekening (waktu itu sih wajib BNI atau BNI Syariah)

9.       Mengisi surat pendaftaran dan pernyataan disertai tanda tangan di atas materai 6000

Seluruh berkas dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke panitia seleksi Beasiswa Bank Indonesia, dimana tahapan ini diseleksi langsung oleh kampus yang kemudian nama-nama mahasiswa yang lolos seleksi pemberkasan akan diberikan kepada pihak penyeleksi dari Bank Indonesia untuk tahapan seleksi selanjutnya.

 

Tips pemberkasan dari gue :

  • Tulislah apa yang menggambarkan diri kalian, jangan seolah-olah kalian adalah orang lain. Karena saat kalian memasuki tahap wawancara kalian akan ditanyai tentang hal yang berkaitan dengan isi tulisan kalian dalam pemberkasan.
  • Dalam menulis essay, upayakan kalian membahas tentang sesuatu yang sedang hangat diperbincangkan dalam masalah Kebanksentralan Indonesia. (Waktu itu gue ngebahas tentang masalah alat pembayaran non-tunai di tengah pandemi Covid-19).
  • Tulisan tidak dianjurkan terkesan arogan terutama jika kalian memaparkan kelebihan dan prestasi, juga tidak dianjurkan terlalu merendahkan diri.
  • Tulisan jangan bertele-tele
  • Tulisan harus jelas, tegas, dan sesuai pedoman PUEBI (kalau gak salah kepanjangannya itu : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
  • Wawancara (bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi pemberkasan)

        Pewawancara terdiri dari dua orang yang diutus langsung oleh Bank Indonesia. Pertanyaan terdiri dari kepribadian, prestasi, wawasan terhadap Bank Indonesia dan komunitas GenBI, karena kebetulan tahun 2020 sedang dilanda pandemi Covid-19 akhirnya wawancara dilakukan secara daring melalui obrolan WhatsApp video.

    Sebelum wawancara, kalian akan dimasukkan ke dalam grup whatssapp untuk mendapatkan informasi mengenai seleksi wawancara. Beberapa pertanyaan saat petugas mewawancarai gue adalah :

1.   Perkenalkan diri anda, serta apa motivasi anda mendaftarkan diri di seleksi penerimaan Beasiswa Bank Indonesia

2.    Apa kegiatan sosial yang pernah anda kerjakan (jabarkan sebagai apa, jobdesk, tahun, jumlah, dll)

3.    Sebutkan prestasi anda

4.   Wawasan tentang Bank Indonesia

  1. Apa yang kamu ketahui tentang Bank Indonesia
  2. Apa tugas-tugasnya
  3. Strukturnya
  4. Alat pembayaran saat pademi Covid-19
  5. QRIS, apa perbedaannya dengan pembayaran melalui barcode lainnya serta apa kelebihannya
  6. Efek penurunan suku bunga (BI-Rate)
  7. Siapa pejabat Bank Indonesia yang membantu gubernur Bank Indonesia

5.       Wawasan tentang GenBI

  1. Apa yang kamu ketahui tentang GenBI
  2. Kritik dan saran untuk GenBI kedepannya

Perlu diketahui bahwa pertanyaan kepada masing-masing peserta itu berbeda-beda sesuai dengan latar belakang, isi essay, motivation letter, CV, akademik, dan jawaban-jawabanmu di pertanyaan sebelumnya. Seperti pertanyaan nomor 4 di atas yang muncul karena gue jawab pertanyaan sebelumnya dengan jawaban QRIS sehingga mereka melanjutkan pertanyaan tentang wawasan gue mengenai QRIS.

Di sini, gue punya saran ke kalian untuk tetap tenang dan fokus, karena biasanya  saat wawancara kebanyakan orang akan gugup dan akhirnya kehilangan fokus dan malah ngaco dalam menjawab pertanyaan.

  1. Berdoa, dan minta restu dari orang tua sebelum wawancara
  2. Tetap tenang dan fokus
  3. Istirahat yang cukup dan minum air putih yang cukup
  4. Analisis kriteria apa yang ingin dicari oleh penyelenggara beasiswa
  5. Persiapkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kamu prediksi akan keluar sejak jauh-jauh haru lalu bacaberulang kali, jika masih ada yang kurang harap segera revisi
  6. Tetap berpikir positif
  7. Berbicara tidak dianjurkan terkesan arogan terutama jika kalian memaparkan kelebihan dan prestasi, juga tidak dianjurkan terlalu merendahkan diri.
  8. Jangan terkesan curhat
  9. Jangan bertele-tele
  10. Kalau tidak bisa menjawab pertanyaan, jangan jawab ‘tidak tahu’, tapi jawablah dengan kata-kata seperti, ‘dalam materi tersebut saya belum dapat menjelaskannya dengan baik, namun saya yakin dengan lebih banyak membaca dan mencari informasi setelah ini saya akan menemukan jawaban yang tepat’ atau kalian bisa tambahkan sedikit hal yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut meskipun tidak lengkap.
  11. Jangan kebanyakan tertawa dan bercanda
  12. Nikmati prosesnya
  13. Syukuri hasilnya

(Oh iya, kebetulan waktu itu gue wawancara pas lagi presentasi materi di perkuliahan daring gue, dan sedikit mencuri waktu buat wawancara sekitar 30 menitan yang dibackup oleh rekan gue dalam kelompok. Untungnya, di tengah gugupnya gue dalam presentasi kelas, nyuri waktu, dan persiapan beasiswa, gue dapat pewawancara yang ramah dan suka senyum jadi lumayan membantu gue menghilangkan rasa gugup yang tadinya detak jantung udah kaya gempa bumi. Mereka juga di akhir wawancara memberikan kalimat dukungan dan motivasi. Jadi, lumayan santai dan banyak ketawanya. Tapi gue denger di grup sebelah katanya pewawancaranya lumayan serem dan galak haha, jadi tetap waspada dan ikuti sedikit saran dari gue di atas).

Dan terakhir pengumuman final seleksi Beasiswa Bank Indonesia. Bagi yang lolos akan segera dihubungi dan otomatis akan menjadi bagian dari komunitas GenBI.

Motivasi untuk kita : “jangan cuma punya mental untuk menang saja, tapi siapkan juga mental untuk gagal karena hidup bukan hanya untuk menang, soalnya kalo menang terus, bakal ngebosenin banget gak sih?”. Perlu kita ketahui guys, bahwa kegagalan itu adalah hal yang lumrah, jangan lemah dan jangan menyerah jika kalian harus gagal. Banyak orang yang menyerah begitu saja karena sudah terlalu sering gagal dalam seleksi beasiswa, tapi gue yakin lebih banyak mereka yang bangkit dan mau belajar dari kegagalan tersebut yang akhirnya mendapatkan hasil manis di akhir.

Sedikit cerita juga, dari kegagalan gue di seleksi beasiswa sebelum-sebelumnya, hal yang paling berkesan bagi gue adalah bagaimana kita memperbaiki niat kita. Jadi singkatnya di balik setiap kegagalan gue, gue berusaha introspeksi diri dimulai dari niat dan tujuan. Karena dasarnya adalah niat dan tujuan, apa yang kita cari, mengapa, dan bagaimana. Bahkan sampe sekarang, jujur, saat gue mengalami kegagalan, hal yang paling gua sorot adalah niat, yang paling gue block untuk yang diperbaiki pertama kali adalah niat. Yaps, ngelurusin niat supaya gak kecewa dengan hasil dan gak berbangga diri pula dengan hasil itu sendiri.

Sekian dari gue, salam sukses salam semangat semoga berjaya untuk kita semua. Sebelum mendaftar beasiswa, ada baiknya bersihkan hati, luruskan niat akan diapakan beasiswa ini jika berhasil diraih. Jangan sombong dan teruslah memotivasi. Gunakan untuk kebaikan dan memupuk diri menjadi generasi penerus bangsa yang lebih baik. Karena gue, elo, mereka, kita semua adalah Generasi Baru Indonesia!

Bagi yang ingin memberikan pesan, kritik, saran, pertanyaan maupun sekedar bersilaturahmi kalian juga boleh bertanya melalui DM ke instagram gue di : @ahmad_syafiisiregar atau melalui email ahmatsafii2000@gmail.com atau langsung di kolom komentar yang tertera. Semoga bermanfaat dan membawa berkah untuk kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


 

                                                                                                                                                                Penulis



1 komentar:

Pages