Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-siakan. Teringat kata salah seorang dosen mata kuliah financial management, "Orang yang bodoh ialah saat diberikan modal lalu modalnya itu dipergunakan dengan sia-sia". Begitu juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita gunakan untuk hal yang sia-sia maka kita termasuk orang yang bodoh.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal shaleh yang saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya mentapi kesabaran.” (QS. Al Ashr 1-3)
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah oranag yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR Ahmad)
Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencari kebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran dan orang yang sabar dalam menegakkan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan memetakan, mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah.
Ketenangan tidak harus dengan diam, tapi ketenangan bisa kita dapatkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah, yaitu dengan shalat dan zikir. Sekecil apapun perbuatan Rasulullah, bebas dari kesia-siaan, efektif, dan penuh makna.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memacu meningkatkan kualitas pemahaman kita terhadap kebenaran sehingga iman kita bertambah, meningkatkan kualitas amal-amal kita sehingga menjadi produktif, menigkatkan kualtias akhlak kita sehingga menjadi suri tauladan dan meningkatkan kualitas kesabaran kita dalam menetapi kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar