[ NOTULENSI ON-KAZANI ] Raih Prestasi di Tengah Pandemi - CSI FEB
[ NOTULENSI ON-KAZANI ] Raih Prestasi di Tengah Pandemi

[ NOTULENSI ON-KAZANI ] Raih Prestasi di Tengah Pandemi

Share This

 



RAIH PRESTASI DI TENGAH PANDEMI DENGAN IMPLEMENTASI KARAKTER ISLAMI

On-Kazani X Kalam

26 Maret 2021

Pemateri Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si.



What’s Your Definition of Succes?

Ketika berbicara mengenai kesuksesan, tentu tidak lepas dari prestasi, karena sukses berkaitan erat dengan prestasi. Anggaplah kesuksesan itu adalah prestasi. Ketika mendefine apa itu sukses atau apa itu prestasi, tentu setiap orang akan mempunyai definisi yang berbeda-beda. Ada yang IPK diatas 3,5 dianggap prestasi, atau lulus cumlaude. Definisi-definisi mengenai kesuksesan harus di-define dari awal, karena apabila tidak mendefine dari awal, atau tidak menentukan goals maka tentu akan menjadi kesulitan.


Every Succes Story Started with A Dream

Untuk dapat mencapai kesuksesan atau prestasi, mulailah dari awal dengan mimpi. Karena mimpi merupakan suatu hal yang harus direalisasikan. Mimpi merupakan suatu hal yang harus di-create dari awal. Ketika mulai bermimpi, maka tentu harus dibarengi dengan menyususn strategy planning.


Get to work – keep working – don’t stop – succes 

Dengan keterbatasan di masa pandemi saaat ini, janganlah takut karena kekagetan-kekagetan hanya ketika awal-awal pandemi saja. Misalnya di awal pandemi banyak ormawa yang tidak bergerak. Akan tetapi, jika sedari awal sudah menentukan goals maka sudah barang tentu akan langsung diwujudkan dengan langkah-langkah stategic. Seringkali keterbatasan – keterbatasan tersebut menjadi hambatan. Janganlah kendala menjadi argumentasi atau alasan untuk tidak bisa meraih sesuatu. Halangan pasti ada, namun jangan pernah berhenti hal yang terpenting itu bagaimana kita fokus untuk mencapai goals tersebut. 


Growth  vs  Fixed Mindset

Ada dua mindset yang dimiliki seseorang, yaitu growth mindset dan fixed mindset. Growth mindset yaitu pola pikir yang menganggap bahwa kualitas diri dan kemampuan diri dapat dikembangkan dan diperkaya dengan adanya upaya, belajar, dan keteunan. Artinya bisa upgrading. Sementara, fixed mindset yaitu pola pikir yang menganggap bahwa kualitas dan kemampuan diri bersifat tetap dan tidak dapat diubah.

Ada perbedaan dalam dua mindset tersebut bagaimana memandang sebuah kegagalan. Growth mindset akan menganggap kegagalan itu adalah kesempatan untuk mencoba yang lebih baik lagi. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Growt mindset menganggap kegagalan merupakan sebuah hal yang biasa. Sedangkan fixed mindset menganggap kegagalan disebabkan oleh ketidakmampuan diri, dan tidak bisa diubah. Hal ini yang kemudian akan memengaruhi seseorang untuk tidak mengupgrade dirinya.

Dalam hal memandang kesuksesan, bagi growth mindset adalah suatu hal yang bisa diraih oleh siapapun. Selama bekerja keras, tekun, dan selalu belajar. Sementara fixed mindset memandang bahwa seseorang yang sukses itu karena mempunyai bakat dan sebagainya. Sebenarnya di dunia nyata bakat itu hanya berperan beberapa persen saja, sisanya merupakkan bekerja keras. Mahasiswa diharapkan memiliki mindset yang pertama ini, yaitu growth mindset yang memandang bahwa keggalan itu merupakan suatu hal yang biasa, sarana belajar, dan kesusksesan hanya akan terjadi pada orang – orang yang memang mau belajar.

Dalam hal memandang kritik dan kesalahan, growth mindset akan memandang salah itu adalah hal yang wajar “berarti kita tidak boleh melaukan hal demikian kembali”, sehingga berfikir bahwa hal apa yang harus dibenahi. Termasuk ketika dikritik, maka berfikir bahwa ada salah dalam dirinya sehingga perlu melakukan perbaikan – perbaikan sehingga kemudian bisa menjadi improvement juga. Sebaliknya, fixed mindset apabila dikritik justru akan membuat dirinya tersinggung, membuat dirinya merasa malu, sehingga kemudian dirinya tidak mau melakukan improvement dan tidak mau melakukan apapun lagi.

Pola pikir growth mindset yang sebenarnya harus bisa dibangun dalam diri setiap mahasiswa. Growt mindset berarti kita akan merasa tau kekurangan diri sendiri, terima dengan lapang dada, mulai perhatikan cara berfikir dan berkata, hargai proses, proses lebih baik dari hasil akhir karena hasil akhir bisa jadi sedikit berbeda dengan apa yang kita mau. Tetapi percayalah Allah tahu apa yang terbaik bagi umatNya. Apa yang dianggap baik belum tentu baik, karena bisa jadi apa yang selama ini dianggap jelek justru itulah yang terbaik. Percayalah, Dia mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan bagi umatNya. Kemudia belajar terbuka dan menerima masukan orang lain.

Jadi, pola pikir growth mindset lah yang harus dibangun dalam diri sehingga selalu belajar maju dengan menerima segala kritikan dan saran dari orang lain. Karena seringkali yang membuat seseorang tidak berkembang adalah ketika pola pikirnya adalah pola pikir fixed mindset yang menganggap bahwa dirinya akan selalu seperti itu dan tidak bisa improvement lagi.


Top 10 Skills in 2020

Complex problem-solving; critical thinking; creativity; people management; coordinating  with others; emotional intelligence; Judgement and decision-making; service, orientation, and negotiation; dan cognitive flexibility.

Skill – skill tersebut tidak dapat ditemukan di bangku kuliah, melainkan organisasi. Dekan FEB sangat menganjurkan mahasiswa untuk ikut organisasi terlebih apapun itu jenis organisasinya, akan tetapi tentu jangan hanya menjadi team penonton saja, melainkan harus bisa doing something.


Top 10 Skills in 2025

Analycal thinking and inovation; active learning and learning strategies; complex problem-solving; critical thinking and analysis; resilience stress tolerance and flexibility; creativity, originality, and iniative; leadership and social influence; reasoning, problem-solving and ideation; emotional intelligence; and technology design and programming.

Terdapat perubahan dalam beberapa posisi, misalnya complex problem-solving yang di tahun 2020 urutan pertama menjadi urutan 3 di 2025. Inovasi yang menjadi kata kunci menduduki urutan pertama di tahun 2025, karena terlebih setelah pandemi kita dipaksa untuk terus berinovasi.


Positive Attitudes

Have strong desire to achieve more; have passion and enthusiasm at work; commit to mastery; do things that others don’t want to do; always be optimistic; be goals oriented (harus dengan proses yang benar); believe  the impossible; focus on your vision; work hard strategically; have strong determination; and never give up.

Sudah seharusnya seorang mahasiswa mempunyai semangat untuk mencapai suatu hal yang baru, keinginan untuk mencapai lebih, dan menjadi ahli dibidangnya. Oleh karena itu, tekunilah sesuatu yang benar-benar ingin kita tekuni dan jadilah ahli di sana dan beroptimislah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages