Pemateri : Pandu Wibowo, S.Sos, M.E (Ketua Komunitas Remaja Islami Rabbani)
Tema : Bagaimana berislam ditengah munculnya paham baru?
Sub Tema : War of Thought
Rabu, 25 Agustus 2021 pukul 20.00 WIB
Community of Syiar Islam (CSI) FEB mengadakan kajian rutin dengan konsep “Nongkrong Bareng Kita (NOBITA)” yang mengusung tema “War of Thought”. Disampaikan oleh Ustadz Pandu Wibowo, S.Sos, M.E yang merupakan seorang aktivis di sebuah komunitas remaja islami, kajian malam hari ini menjadi salah satu akses yang dinikmati oleh para kader CSI untuk memperluas pengetahuan juga pemahaman mengenai invasi pemikiran atau ghazul fikr dan harapannya, menjadi bekal penguat untuk menjalani amanah dakwah kedepannya.
Pembahasan yang dimulai dengan memperkenalkan situasi dan kondisi zaman yang saat ini tidak lagi sesuai dengan yang semestinya. Dan yang paling utama yaitu perang pemikiran. Perang bisa dibedakan menjadi 2 yakni perang fisik dan perang pemikiran. Ada 3 buku yang bisa dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan seputar war of thought. Pertama, akan muncul konflik yang paling signifikan di masa depan akibat akumulasi arogansi Barat, fanatisme Islam, dan penegasan jati diri China. Akhir dari konflik ini, Barat akan menjadi kebudayaan umum di dunia menuju tatanan dunia baru. Kedua, Akhir dari peradaban akan memuncul 3 ideology besar di dunia yakni Liberalisme/Kapitalisme, Komunisme/Sosialisme, dan Islamisme. Namun akhir dari peradaban akan dimenangkan oleh demokrasi liberal yang dibawa oleh Amerika dan Barat
Ketiga, Islamisme kehidupan (Islamisme ilmu, islamisme sosial, Islamisme gaya hidup) menjadi kunci utama Islam dapat berjaya sebagai sebuah pemikiran. Jika Barat pernah terbelakang karena agama, sebaliknya jika umat Islam ingin berjaya dan terdepan maka harus menjadikan Islam sebagai rujukan
Definisi dari War of Thought berasal dari kata War yang artinya Perang dan Tought yang artinya pandangan/Ideologi. Adapula Sasaran dari perang fikiran ini adalah Merusak Akhlak, Menghancurkan Pikiran, Melarutkan Kepribadian, Menumbangkan Kepercayaan (Akidah), Berasal dari kata Al-Ghozwah yang artinya perang dan fikriyyah yang artinya pemikiran. Jadi kesimpulannya adalah perang opini ini sangat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu Ustadz Pandu menyampaikan bahwa kita harus menjaga pikiran karena ia berpengaruh terhadap perbuatan, jagalah perbuatan karena ia akan membentuk kebiasaan, bentuklah kebiasaan karena ia mempengaruhi sifat, bangunlah sifat karena ia akan membentuk karakter, bentuklah karakter karena ia akan menentukan nasib.
Tanya Jawab :
- Saya ingin bertanya, seberapa penting kita sebagai umat muslim untuk menguasai ekonomi?
Jawaban : Jadi mengapa pada zaman dulu islam hadir dalam sebuah negara tandus dan diapit oleh 2 imperium besar yaitu romawi dan yunani yang menguasai dunia dengan cara berhasilnya mereka menguasai pasar. Nah, yang dilakukan oleh rasul dan para sahabat zaman dahulu itu bukan hanya sekadar menyebarkan tentang peribadahan, namun juga beliau membangun ekonomi ummat dan menjadi pusat ekonomi, dan ini adalah indikator yang sangat penting. Selain ekonomi, juga yang menjadi indicator penting yaitu politik, hamper setiap presiden itu punya infisible hand, yaitu orang yang tak terlihat namun ia yang memiliki kebijakan, kalau saja infisible hand ini berhasil menguasai Negara dengan membayar para pemimpin, maka ekonomi ini penting. Kesimpulannya adalah ekonomi dan politik itu penting dan harus berjalan seiringan dan harus ditempuh bersama, dengan ummat islam bisa menjalankannya maka kita bisa menguasai dunia
- Izin bertanya, Bagaimana definisi open minded menurut ustadz ?
Jawaban : Kita harus bisa membedakan antara open minded dan kebebasan atau liberal. Kalau ada yang bilang bahwa demokrasi itu haram sesat maka itu pemikiran yang salah, artinya open minded itu lebih ke inklusifitas namun berbeda dengan kebebasan liberalisme. Namun, open minded itu memiliki batasan-batasan tapi bisa menerima masukan dari manapun bahkan dari yahudi sekalipun, jika itu untuk kebenaran bersama maka itu benar. Jadi, open minded itu bagus namun harus ada batasannya dan harus dibedakan dengan kebebasan atau liberalisme.
Closing Statement :
Mari kita renungkan ayat di surat Al-Fath. Sebuah niat baik, sebuah tujuan, dan sebuah langkah-langkah untuk mengalahkan kompetitor itu diberi tanda oleh Allah berupa ketenangan dalam arti untuk menjaga kejayaan islam maka itu akan diberi balasan berupa kejayaan itu sendiri. Jika kita bisa memobilisasi masyarakat dengan cara mengislamisasi pendidikan, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Pada zaman dahulu islam bisa menaklukkan Eropa Barat, namun sampai sekarang ummat islam belum bisa menaklukkan bagian dari Eropa Timur. Seperti yang dikatakan oleh rasulullah, nanti akan ada seseorang dari islam yang bisa menaklukkan bagian yang belum ditaklukkan oleh umat islam. Pahami bahwa perang pemikiran itu sangat bahaya karena bukan hanya merubah karakter namun juga bisa merubah aqidah seseorang, maka dari situ kita harus memperkuat islam dengan memperkuat aqidah juga pemikiran dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar